BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kepemimpinan
merupakan tema yang populer, yang tidak saja dibicarakan dan diteliti oleh para
sarjana ilmu-ilmu sosial, ilmu perilaku, tapi yang dibicarakan pula oleh
masyarakat pada umumnya. Meskipun telah banyak teori kepemimpinan yang
dikembangkan, belum ada satu teori pun yang dirasakan paling sempurna.
Stogdill
(1974) menyatakan bahwa jumlah macam batasan tentang kepemimpinan dapat
dikatakan sama dengan jumlah orang yang telah mencoba membuat batasan tentang
pengertian tersebut. Kepemimpinan merupakan sesuatu yang penting bagi manajer.
Para manajer merupakan pemimpin (dalam organisasi mereka), sebaliknya pemimpin
tidak perlu menjadi manajer. Kepemimpinan lebih berhubungan dengan efektivitas,
sadangkan manajemeni lebih berhubungan dengan efisiensi.
Dalam
kepemimpinan terdapat hubungan antar manusia yaitu hubungan mempengaruhi (dari
pemimpin), dan hubungan kepatuhan-kepatuhan para pengikut/ bawahan karena dipengaruhi
oleh kewibawaan pemimpin. Para pengikut terkena pengaruh kekuatan dari
pemimpinya, dan bangkitlah secara spontan rasa ketaatan kepada pemimpin.
Pemimpin ada dua yaitu pemimpin formal, yaitu orang yang oleh organisasi
ditunjuk sebagai pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk
memangku suatu jabatan dalam struktur organisasi dengan segala hak dan
kewajiban yang berkaitan denganya untuk mencapai sasaran organisasi. Pemimpin
informal, yaitu orang yang tidak mendapatkan pengangkatan formal sebagai
pemimpin; namun karena ia memiliki sejumlah kualitas unggul, dia mencapai
kedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku
suatu kelompok atau masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi kepemimpinan
Definisi
tentang kepemimpinan bervariasi sebanyak orang yang mencoba mendefinisikan
konsep kepemimpinan. Definisi kepemimpinan secara luas adalah meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut
untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Selain itu juga mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para
pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran,
memelihara hubungan kerja sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerja
sama dari orang-orang di luar kelompok atau organisasi.
Kepemimpinan
dipahami dalam dua pengertian yaitu sebagai kekuatan untuk menggerakkan dan
mempengaruhi orang. Kepemimpina hanyalah sebuah alat, sarana atau proses untuk
membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara suka rela/ suka cita.
Kepemimpinan
adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada
hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok. Tiga implikasi penting yang
terkandung dalam hal ini yaitu: (1) kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik
itu bawahan maupun pengikut, (2) kepemimpinan melibatkan pendistribusian
kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang, (3) adanya
kemampuan untuk menggunakan berbagai bentuk kekuasaan yang berbeda-beda untuk
mempengaruhi tingkah laku pengikutnya dengan berbagai cara.
B.
Teori-teori Kepemimpinan
a. Teori Sifat,
Teori yang berusaha untuk
mengidentifikasikan karakteristik khas (fisik, mental, kepribadian) yang
dikaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan. Teori ini menekankan pada
atribut-atribut pribadi dari para pemimpin. Teori ini menyatakan bahwa
keberhasilan manajerial disebabkan karena memiliki kemampuan-kemampuan luar
biasa dari seorang pemimpin.
b. Teori Kepribadian Perilaku
Di akhir
tahun 1940-an para peneliti mulai mengeksplorasi pemikiran bahwa bagaimana perilaku
seseorang dapat menentukan keefektifan kepemimpinan seseorang. Dan mereka
menemukan sifat-sifat, mereka meneliti pengaruhnya pada prestasi dan kepuasan
dari pengikut-pengikutnya.
c. Teori
Kepemimpinan Situasional
Suatu
pendekatan terhadap kepemimpinan yang menyatakan bahwa pemimpin memahami
perilakunya, sifat-sifat bawahannya, dan situasi sebelum menggunakan suatu gaya
kepemimpinan tertentu.
Dalam teori
kepemimpinan, Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya. Di antara
berbagai teori mengenai lahirnya pemimpin, paling tidak, ada tiga di antaranya
yang menonjol yaitu sebagai berikut :
a.
Teori
Genetis
Inti dari
teori ini tersimpul dalam mengadakan “leaders are born and not made“. bahwa
penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin ia telah dilahirkan dengan
bakat pemimpin. Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu
waktu ia akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir
telah menetapkan ia menjadi pemimpin.
b.
Teori Sosial
Jika teori
genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not made”, make
penganut-penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu : “Leaders are made and
not born“. Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan
dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.
c.
Teori
Ekologis
Teori ini
merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial.
Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi
pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat
kepemimpinan, bakat itu kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur
dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut
bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu.
Teori ini
menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori sosial dan
dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan. Namun
demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat
mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul
sebagai pemimpin yang baik.
C.
Fungsi Kepemimpinan dalam Organisasi
Fungsi
kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan
kelompok/ organisasi masing-masing, yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin
berada di dalam dan bukan di luar situasi itu.
Fungsi kepemimpinan memiliki dua
dimensi seperti:
a)
Dimensi yang berkenaan dengan tingkat kemampuan
mengarahkan (direction) dalam tindakan atau aktivitas pemimpin.
b)
Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan (support)
atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas
pokok kelompok/ organisasi.
Secara operasional dapat dibedakan dalam lima fungsi
pokok kepemimpinan, yaitu:
a.
Fungsi
instruktif
Fungsi ini bersifat komunikasi satu
arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa,
bagaimana, bilamana, dan di mana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat
dilaksanakan secara efektif.
b.
Fungsi
konsultatif
Fungsi ini bersifat komunikasi dua
arah. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali
memerlukan bahan pertimbangan, yang mengharuskanya berkonsultasi dengan
orang-orang yang dipimpinya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi
yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi dari
pimpinan pada orang-orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan
ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan.
c.
Fungsi
partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini
pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinya, baik dalam
keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakanya.
d.
Fungsi
delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan
memberikan pelimpahan wewenang membuat/ menetapkan keputusan, baik melalui
persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada
dasarnya berarti kepercayaan.
e.
Fungsi
pengendalian
Fungsi pengendalain bermaksud bahwa
kepemimpinan yang sukses/ efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara
terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya
tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui
kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
BAB III
KESIMPULAN
Kepemimpinan
yaitu merupakan suatu proses mempengaruhi, mengarahkan, atau memberi contoh
kepada pengikutnya untuk mencapai tujuan organisasi yang diharapkan. Pemimpin
dalam kepemimpinan dibagi atas dua bagian yaitu pemimpin formal, pemimpin yang
secara resmi dipilih oleh suatu organisasi berdasarkan keputusan secara resmi
untuk menempati suatu jabatan. Dan pemimpin informal yaitu orang yang tidak
mendapatkan pengangkatan formal sebagai pemimpin.
Dalam
kepemimpinan ada beberapa teori di dalamnya, antara lain teori sifat, teori
kepribadian perilaku, teori kepemimpinan situasional, teori genetis, teori
sosial, dan teori ekologis. Selain teori, ada fungsi dari kepemimpinan dalam
organisasi yang meliputi;
a.
Fungsi
instruktif
b.
Fungsi
konsultatif
c.
Fungsi
partisipasi
d.
Fungsi
delegasi
e.
Fungsi
pengendalian
DAFTAR PUSTAKA
Munandar, Ashar Sunyoto.Psikologi
Industri dan Organisasi.Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).2008.
Kartono, Kartini.Pemimpin dan
Kepemimpinan apakah pemimpin Abnormal itu?.Jakarta: Raja Grafindo
Persada.1994.
Rivai, Veithzal.Kepemimpinan dan
Perilaku Organisasi.Jakarta: Rajawali Pers.2003.